Sabtu, 23 Februari 2013

Pangeran IJIL

          Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda yang muda yang lebih muda dari kakaknya, berambut setengah kribo setengahnya lagi gundul karena longsor, dan jidatnya nonjol. Hobinya adalah mengumpulkan pelastik bekas makanan, tetapi pelastik yang ia kumpulkan bukan pelastik sembarangan, pelastik makanan yang ia kumpulkan adalah pelastik makanan yang berkomposisi boraks dan formalin. Dulu dia pernah bersekolah di SD Kantong Ajaib disana dia selalu menjadi juara kelas karena dia adalah satu satunya murid di sekolah tersebut.
          Setelah lulus SD dia langsung melanjutkan ke SMP Suka mundur di sekolahnya dia selalu menjadi bahan ejekan karena rambutnya yang setengah kribo dan setengah gundul. Tidak sampai setengah jam menikmati masa SMP dia pun dikeluarkan dari sekolahnya karena dia dituduh menghamili kucing rabies milik kepala sekolah, dia pun merasa frustasi karena telah dikeluarkan dengan tuduhan yang tidak masuk akal. Karena kejadian itu dia pun memutuskan untuk berlatih ke Hutan eek beruang yang katanya disana adalah tempat para pembunuh kejam yang haus darah akan anak-anak cupu (pembunuh ecek-ecek). Pada saat.... ett tunggu dulu belum aja perkenalan, uhuk nama orang tersebut adalah Sentot van Atjong atau yang biasa dipanggil IJIL.
       
          Ijil lahir pada tanggal 30 Februari 2945 pada pukul 10:10. Ijil adalah hasil hubungan gelap ibunya dengan pemain sepak bola legendaris yaitu Atjong Ngonong. Dia lahir di sekitaran bundaran tai kambing yang sengaja dibuat oleh ayahnya agar ia kelak bisa meneruskan karir kakeknya yang bekerja sebagai penjaga tai kambing.
         
          Pada saat ia akan berangkat ke Hutan eek beruang tiba-tiba dia bertemu sosok wanita dengan wajah tidak jelas, berambut panjang, kaki tidak menyentuh tanah... Dan ternyata yang dilihatnya adalah.... Tukang ojek lagi naik motor pake helm.

          1 jam kemudian....

          Tibalah Ijil di Hutan eek beruang dia menyamar menjadi salah satu anggota BPUPKI agar tidak dicurigai. Setiba Ijil di tempat peristirahatan pembunuh-pembunuh tersebut, Ia pun bersembunyi di semak semak untuk mengawasi penjaga-penjaga tersebut.

          "kok, kayaknya ada yang lagi ngawasin kita" kata penjaga 1 sambil ngunyah coca-cola
          "iya, sya juga ngerasa ada yang lagi ngawasin kita" kata penjaga 2 sambil makan merecon
          "kalau begitu ayo kita sekilidi" ujar penjaga 1
          "salahhhh, yang benar selikidi" sahut penjaga 2
          "salahhh, yang benar itu sedikili" tegas penjaga 1

ketika penjaga-penjaga tersebut sedang berdebat tiba tiba muncul ijil dari selangkangan penjaga 1

         "hyaaaat... jurus pukulan nenek gerondong !!" kata Ijil sambil memukul masa depan penjaga 1
         "cubitan maut ala grandmaster hamidd !!" kata Ijil sambil mencubit sariawan penjaga 2

para penjaga pun berhasil dilumpuhkan oleh Ijil ia pun mendapatkan item, yang ternyata itu adalah piagam jakarta.

          Ijil pun memasuki tempat peristirahatan pembunuh-pembunuh tersebut, dia kembali menjadi dirinya sendiri karena dirasa sudah aman. Saat Ijil akan memasuki kamar Bos para pembunuh Ia melihat 3 penjaga yang datang dari belakang, Ijil pun mendadak jejah ia kemudian bersembunyi di gudang penyimpanan. Di sana Ijil menemukan sebuah pedang yang sangat legendaris bernama Ambargudal, konon katanya pedang Ambargudal adalah peninggalan dari kerajaan Segar Sari yang digunakan untuk membunuh naga indo*iar.